Minggu, 05 Oktober 2014

MDGS 2025

                Millenium Development Goals (MDGs) adalah hasil kesepakatan 189 kepala Negara dan pemerintahan pada pertemuan United Nations Millenium Declaration tahun 2000 yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan umat di seluruh dunia. Telah dilakukan revisi pada tahun 2005 dengan 8 target yang harus diupayakan terjadi perubahan yang berarti pada tahun 2015.         

                Pada Oktober 2015, target waktu pencapaian delapan poin Tujuan Pembangunan Milenium (MDGs) akan berakhir. Kini, segala sesuatu harus dilakukan dengan segera dan cepat dalam kaitan dengan pemberantasan kemiskinan dan kelaparan, akses terhadap pendidikan dasar dan perbaikan kesehatan, serta pelestarian lingkungan hidup dan kerja sama global.
       
                Sementara itu, gambar positif pengurangan kemiskinan berubah menjadi negatif ketika dihadapkan pada kenyataan bahwa fenomena kelaparan di dunia semakin luas. Saat ini, sekitar 1 miliar penduduk dunia mengalami kekurangan makanan, meningkat sekitar 2 persen dibandingkan pada 1990. Artinya, target penurunan tingkat kelaparan hingga 50 persen diprediksi tidak akan tercapai. Beberapa target MDGs lainnya juga belum menunjukkan perkembangan yang membesarkan hati. Janji negara-negara kaya untuk memberikan hibah 0,7 persen dari PDB-nya untuk pencapaian MDGs di negara-negara miskin hanya ditepati oleh beberapa negara Eropa. Angka kematian ibu, penyebaran HIV/AIDS dan malaria, pelestarian hutan, serta akses air bersih dan sanitasi masih jauh dari harapan. 

Tujuan Pembangunan MDGS
               Tujuan pembangunan kesehatan menuju Indonesia Sehat 2025 adalah meningkatnya kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya dapat terwujud, melalui terciptanya masyarakat, bangsa dan negara Indonesia yang ditandai oleh penduduknya yang hidup dengan perilaku dan dalam lingkungan sehat, memiliki kemampuan untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu, secara adil dan merata, serta memiliki derajat kesehatan yang setinggi-tingginya di seluruh wilayah Republik Indonesia.

  1. Meningkatnya Umur Harapan Hidup (UHH) dari 69 tahun pada tahun 2005 menjadi 73,7 tahun    2025.      
  2. Menurunnya Angka Kematian Bayi dari 32,3 per 1.000 kelahiran hidup pada tahun 2005 menjadi 15,5 per 1.000 kelahiran hidup pada tahun 2025.
  3. Menurunnya Angka Kematian Ibu dari 262 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2005 menjadi 74 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2025.
  4. Menurunnya prevalensi gizi kurang pada balita dari 26% pada tahun 2005 menjadi 9,5% pada tahun 2025.

Pencapaian MDGS Di Indonesia

            KOMITMEN Indonesia untuk mencapai MDGs mencerminkan komitmen Indonesia untuk meningkatkan kesejahteraan rakyatnya dan memberikan kontribusi pada peningkatan kesejahteraan masyarakat dunia. Oleh karena itu, MDGs merupakan acuan penting dalam penyusunan dokumen Perencanaan Pembangunan Nasional. Pemerintah Indonesia telah mengarusutamakan MDGs dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN 2005-2025), Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN 2004-2009 dan 2010-2014), Rencana Kerja Program Tahunan (RKP), serta dokumen Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Dalam lima tahun terakhir, di tengah kondisi negara yang belum sepenuhnya pulih dari krisis ekonomi tahun 1997/1998, Indonesia menghadapi tantangan global yang tidak ringan. Gejolak harga minyak dan harga pangan serta perubahan iklim global serta terjadinya krisis keuangan global 2007/2008 mewarnai dinamika pembangunan Indonesia. Tingkat pertumbuhan ekonomi menurun menjadi sekitar 4-5 persen, dibandingkan dengan pertumbuhan sebelum krisis yang mencapai sebesar 5-6 persen.

Target MDGs yang telah dicapai, mencakup :
  • MDG 1 – Tingkat kemiskinan ekstrem, yaitu proporsi penduduk yang hidup dengan pendapatan perkapita     kurang dari USD 1 per hari, telah menurun dari 20,6 persen pada tahun 1990 menjadi 5,9 persen pada tahun 2008.
  • MDG 3 – target untuk kesetaraan gender dalam semua jenis dan pendidikan diperkirakan akan tercapai. Rasio APM perempuan terhadap laki – laki di SD/MI/Paket A dan SMP/MTs/Paket B berturut – turut sebesar 99,73 persen dari 101,99 persen pada tahun 2009, dan rasio melek huruf terhadap laki – laki pada kelompok usia 15 – 24 tahun telah mencapai 99,85 persen.
  • MDG 6 – Terjadi peningkatan penemuan kasus tuberkolosis dari 20,0 persen pada tahun 2000 menjadi 73,1 persen pada tahun 2009, dari target 70,0 persen dan penurunan prevalensi tuberkolosis dari 443 kasus pada 1990 menjadi 244 kasus per 100.000 penduduk pada tahun 2009.

KESIMPULAN

              Kesimpulan yang saya dapat ambil dari Target MDGS 2025 ini adalah target MDGS 2025 ini merupakan kegiatan yang diadakan untuk mensejahterakan bangsa/negara dengan kurun waktu yang ditentukan dengan target-target yang harus dicapai untuk mewujudkan pembangunan milenium (Millennium Development Goals/MDGs) dengan memfokuskan pembangunan manusia atau kualitas manusia didalam negaranya. Pendapat saya mengenai hal ini, bahwa kita sebagai pelajar, anak-anak bangsa indonesia, generasi penerus bangsa yang cinta tanah air tempat kelahiran kita ini, harus belajar dengan sungguh-sungguh dan menambah wawasan yang seluas-luasnya agar ketika kita lulus dan siap terjun ke dunia pekerjaan, kita memiliki kualitas yang cukup untuk membangun bangsa indonesia agar menjadi bangsa yang maju dan mencapai target MDGS 2025.

Referensi
http://kesehatanlingkungan-indonesia.blogspot.com/2013/04/target-mdgs-indonesia.html
Anonim. 2009. Laporan Millenium Development Goals Indonesia. http://www.bappenas.go.id.http://id.wikipedia.org/wiki/Tujuan_Pembangunan_Milenium

Tidak ada komentar:

Posting Komentar